This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 28 Agustus 2015

“NA” Unirow Tuban Tak Hambat Wisuda


Unirow: Kopertis Wilayah VII Jawa Timur memberikan pembinaan kampus terkait sanksi non aktif (26/08).

Reporter: Harmini

Tuban- Status Non Aktif (NA) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, dijamin tidak menghambat proses wisuda tahun ini. Jaminan tersebut disampaikan kopertis saat melakukan pembinaan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jalan Manunggal Tuban, Jumat (28/08).

Sekretaris Kopertis Wilayah VII, Jawa Timur, Profesor Ali Maksun, mengatakan, proses wisuda tahun ini masih dimungkinkan untuk dilaksanakan, tetapi dengan syarat data-data calon wisudawan harus dilaporkan ke kopertis terlebih dahulu.

“Pihak kampus harus menyetorkan data wisudawan dulu ke Kopertis,” kata Ali Maksun kepada Civitas akademika di Unirow Tuban.(26/08)

Data tersebut untuk di eleminasi terlebih dahulu, apakah mahasiswa yang diwisuda  sudah layak atau belum. Kelayakan mahasiswa yang mengikuti wisuda minimal aktif kuliah, dan menyelesaikan semua program akademik kampus.

Pasca data tersebut lengkap, kopertis baru mengesahkan pelaksanaan wisuda dengan jumlah mahasiswa yang telah terdaftar namanya di Forlap Dikti.

“Nama wisudawan harus terdaftar di Forlap Dikti,” tambahnya.

Terkait, isu peredaran ijazah palsu harus dipahami bahwa ijazah dikatakan palsu murni apabila dikeluarkan oleh pihak atau instansi yang tidak memiliki wewenang. Kemudian, ijazah asli tetapi palsu (Aspal), bahwa ijazah dikeluarkan oleh lembaga berwenang tetapi prosesnya yang tidak benar.

“Ijazah tersebut tidak dapat digunakan untuk naik jabatan,” tegas Ali Maksun.

Untuk mengantisipasi hal tersebut mahasiswa dapat mengecek namanya di Forlap Dikti. Kemudian, segera menyelesaikan proses akademik sesuai aturan kampus. Sehingga nantinya ijazah yang diterimanya layak dihargai di dunia profesi. 

Sementara, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Unirow Tuban, Devi Febriana, merasa puas dengan jawaban dari Kopertis bahwasanya Wisuda tahun ini tetap dapat dilaksanakan.

Status NA Unirow sempat membuat resah mahasiswa angkatan 2011 , dan Devi bersyukur karena sudah melalui seluruh proses akademik sampai semester akhir.

“Senang, karena dalam status Non aktif ada jaminan pelaksanaan wisuda,” kata Koordinator mahasiswa Perempuan tersebut. (Mini)

Rabu, 26 Agustus 2015

Kopertis Siap Kawal “NA” Unirow



Unirow: Kopertis melakukan pembinaan terkadap kampus Unirow.

Waskita- Harmini

Tuban Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII, Jawa Timur, siap mengawal Non Aktifnya (NA) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban sampai tuntas. Bentuk pengawalan tersebut yakni pembinaan langsung di gedung N Unirow Tuban, Rabu tanggal 26 Agustus 2015.

Pembinaan yang berlangsung singkat tersebut, dihadiri oleh Kopertis, PPLP PT PGRI Jawa Timur, Mantan Rektor Unirow, PPLP PT PGRI Tuban, Senat Unirow, Dosen Unirow, Mahasiswa, dan orang tua mahasiswa.

“Pembinaan ini adalah langkah awal untuk memperbaiki Unirow,” kata Sekretaris Pelaksana Kopertis, Prof. Ali Maksun dihadapan Civitas akademika.

Selama ini, Kopertis dan Dikti selalau memantau perkembangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di jalan Manunggal Tuban tersebut. Model, dan pola pendidikan yang diterapkan belum meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dan mutu pendidikan secara signifikan.

“Model dan pola pendidikan belum memenuhi harapan Kopertis,” tambahnya.

Sedangkan, Sanksi NA tersebut masih dikategorikan dalam tingkat menengah, dan penonaktifan Unirow Tuban tanggal 29 Juli 2015 merupakan sanksi yang diberikan kepada perguruan tinggi yang melanggar sejumlah aturan. Selain itu, unirow beberapa kali mendapat surat peringatan dari dikti dan kopertis terkait dengan permasalahan kampus. 

Kopertis memberikan solusi penyelesaian NA diantaranya, pergantian Rektor, Pembantu Rektor, dan jajarannya. Kemudian, Sanksi NA hanya berimbas pada lembaga sehingga mahasiswa, dan orang tua diharapkan tidak khawatir berlebihan.

“Non aktif tidak berpengaruh terhadap perkuliahan, termasuk proses wisuda tahun ini, “ pungkasnya.

Sementara ini, dalam masa perbaikan sanksi NA, Unirow Tuban tidak mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah diantaranya, bantuan Beasiswa Mahasiswa, dan pengajuan sertifikasi dosen.

Kopertis berharap PPLP PT bersikap tegas, dan cakap menanggapai permasalahan kampus, karena PPLP PT saat ini memiliki kewenangan penuh membawa Unirow semakin baik. (Harmini)

Selasa, 25 Agustus 2015

Rektor Unirow Tuban Resmi Lengser



Unirow: Hadi Tugur menandatangani surat pengunduran diri dari jabatnnya di kantor PPLP PT PGRI Tuban.

Waskita- Harmini

Tuban – Polemik status non aktif Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban sejak Juni lalu , membuat Hadi Tugur diberhentikan secara terhormat oleh Perkumpulan Penyelenggara Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP-PT) PGRI Tuban, Senin (24/08/2015).

Penonaktifan kampus selama ini membuat mahasiswa dan orang tua resah. Hal tersebut tidak membuat mahasiswa berhenti memperjuangkan haknya. Pengawalan terus dilakukan mulai hearing pertama di kantor PPLP PT PGRI Tuban bulan Juni 2015 lalu, dan memuncak tanggal 24 Agustus 2015. 

“Mahasiswa belum puas karena non aktif masih di anggap berbahaya, dan masih perlu di kawal terus,” kata Nibrosu Rohid selaku mahasiswa Unirow Tuban.

Ratusan mahasiswa menuntut Rektor turun dari jabatannya, sesuai surat edaran dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi  (Kemenristek Dikti). Aksi sempat berlangsung tegang, ketika mahasiswa memaksa bertemu Rektor dan Senat yang sedang rapat bersama PGRI Jawa Timur

Setelah berhasil memasuki kantor PPLP PT Tuban, sorak tangis ratusan mahasiswa memuncak. Kemudian, membuat pihak yayasan tertekan dan segera mengambil langkah strategis. 

Bendahara PPLP PT PGRI Tuban, Ayik Wahyudi, menemui mahasiswa dan menyampaikan rektor siap diberhentikan secara hormat. Setelah itu, Ayik langsung sujud syukur dan diikuti oleh mahasiswa.

Kemudian, keputusan yang diambil oleh Hadi Tugur adalah kebijakan seorang negarawan. Berhenti secara terhormat  bukan di berhentikan oleh mahasiswa, walaupun kenyataannya didesak oleh mahasiswa.

Setelah ini akan diaadakan rapat untuk menentukan pergantian rektor yaitu pembantu rektor satu (PR 1) sesuai dengan statuta Unirow yang otomatis yang mengganti PR1. Selanjutnya pemilihan rektor definitive bakal digelar tanggal 29 Agustus 2015.

“Tanggal 31 Agustus 2015 pelantikan rektor, sehingga kita punya rektor definitive, tambah Ayik Wahyudi.

Sementara, Hadi Tugur saat ditemui wartawan LPM Waskita mengatakan, keputusan berhenti merupakan keputusan yang terbaik bagi dirinya, dan kampus di Jalan manunggal Tuban tersebut. 

Ya ndak papa to saya terima dengan baik, dan tetap membantu sesuai kemampuan saya, tegas Hadi Tugur dengan nada legowonya.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Kampus Unirow Tuban disegel Mahasiswa



Tuban- Ratusan mengibarkan bendera merah putih sebelum menyegel kampus di Jalan Manunggal Tuban.


Waskita News- Dwi Rahayu

Tuban- Ratusan mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, geram melihat lambannya penanganan problem nonaktifnya kampus. Aksi tersebut berujung dengan penyegelan gedung rektorat dan gerbang kampus, di Jalan Manunggal Tuban tersebut.

Sebelumnya, sudah dua kali mahasiswa bersama dengan Presiden Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), Ahmad Juremi, menemui pengurus  Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) Tuban, dan senat Unirow.

Akan tetapi, mahasiswa masih belum puas karena belum bertemu rektor Unirow, Hadi Tugur, secara langsung.

“Pengurus PPLP PT, dan senat harus cepat menangani problem nonaktifnya kampus”, tegas Mahasiswa Unirow, Sutrisno.

Sutrisno menambahkan, aksi penyegelan kampus tersebut bertujuan untuk menghentikan proses adminitrasi sementara, sebelum keinginan mahasiswa dipenuhi.

Sementara itu, Rektor Hadi Tugur, mengatakan, alasan tidak pernah menemui mahasiswa karena bertepatan dengan jadwal kampus. Pasca aksi penyegelan kampus tersebut, selama satu minggu rektor siap menemui mahasiswa.

“Kemarin, rapat dengan Pengurus Besar (PB) PGRI di Surabaya, kemudian saya lanjutkan ke Dikti,” Keliknya.

Sampai saat ini, polemik non aktifnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbesar di Tuban tersebut, mendapat perhatian dari berbagai lapisan masyarakat, baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, orang tua mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan berbagai media lokal maupun Nasional. (Dwi).