Judul
buku : 7 divisi “Bersama-sama menaklukan alam, ego dan hati”
Penulis : Ayu Welirang
Penerbit : PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Cetakan : 1, 2014
Tebal :
v + 202 halaman
Presensi : Ali Imron.
The
Big Wall Ekspedition merupakan sebuah organisasi terstruktur yang di dalangi
oleh Rudolf pewaris museum prasasti Henk. Dalam misi mengumpulkan artefak kuno
Rudolf membentuk sebuah tim hebat yang beranggotakan 7 orang pilihan yang
masing-masing berkompeten dibidangnya.
Sebuah
cita-cita lama yang menjadikan Rudolf berambisi untuk mendapatkan artefak kuno
yang tersimpan di puncak Gunung Arcawana Banyuwangi Jawa Timur. Gunung dengan
ketinggian kurang lebih 3.000 meter diatas permukaan air laut (mdpl) tidak
mudah untuk didaki pasalnya status gunung Aracawana sedang siaga 1 yang sering
kali terjadi erupsi dengan letupan-letupan gempa yang mengeluarkan asap hitam
kelam tak jarang badai pun sering terjadi di sekitar Gunung tersebut.
Ekspedisi
yang tak terdefinisikan ini mencoba menguliti kembali sejarah Watu Gelgel dan
Gunung Arcawana, tanpa tahu apa yang akan mereka temui atau apa efeknya pada
kehidupan masa depan mereka. (hal. 56).
Ketujuh
orang yang masuk dalam tim adalah Ichan sebagai ketua tim, tom (Devisi Sweeper), gitta (Devisi utama bersama
Ichan), Ambar (Devisi Survival), salman (Divisi P3K), doom (Devisi Navigasi)
dan bima (Divisi Shelter).
Sejak
tim tersebut sampai di Banyuwangi tepatnya di Taman Nasional Rangkaian Arcawana
(Tanira) mereka sudah merasakan keindahan Gunung Arcawana yang dihiasi oleh
Hutan Dipterokrap dan Hutan Montane yang membius mereka untuk menaklukkan
puncak Arcawana.
Ekspedisi
yang tidak mudah ditengah badai dan kondisi Gunung yang tidak bersahabat
tersebut memaksa mereka melakukan Navigasi malam untuk menyelesaikan tugas
sesuai target.
Ditengah
perjalanan Ichan dan tim kaget bertemu dengan lelaki berdarah asli Bali yang
sering disebut Juru kunci Gunung Arcawana bersemedi diatas batu tepat ditengah
Danau mata air dalem di ketinggian 1.000 mdpl.
Terjebak
di tengah lingkaran Magis yang tak masuk akal menyebabkan mereka mengalami
disorientasi yaitu kondisi dimana seseorang atau sebuah tim mengalami
kesenjangan arah bahkan kehilangan daya untuk mengenal lingkungan, terutama
yang berkaitan dengan waktu, tempat dan orang.
Kesolidan
tim yang hebat harus siap menghadapi kehilangan salah seorang anggota mereka
karena terserang Hipotermia. Dengan latar belakang yang berbeda akhirnya
ketujuh orang tersebut bersama-sama dalam mengemban tugas ekspedisi besar yang
beresiko mengancam nyawa mereka. Tak hanya kebersamaan, ekspedisi tersebut juga
mengubah ritme hidup mereka dan menemukan hakikat mereka sebagai manusia,
seperti dalam Soundtrack sebuah film:
Berbagi waktu dengan alam, kau akan
tahu siapa dirimu yang sebenarnya, hakikat manusia...
[Diambil
dari lagu “Gie” yang dinyanyikan oleh Eros featuring Okta] (hal. 96).
Perasaan
menyesal dan tersadar bahwa ekspedisi yang mereka lakukan setelah mendengar
petuah dari lelaki berdarah bali ternyata hanya berujung memuaskan ambisi si
tua Rudolf dan akan merusak keseimbangan alam.
Dengan
membaca buku ini, kita dapat memahami sejarah alam kita dan menjaga
kelestariannya serta memperhitungkan segala sesuatunya atas apa yang kita
lakukan saat ini. Selamat membaca!